Rabu, 29 Agustus 2018

PENGENALAN ANDROID STUDIO

Pengenalan Android Studio

Android Studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang diperkenalkan google pada acara Google I/O 2013. Android Studio merupakan pengembangkan dari Eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android Studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan aplikasi Android.
Sebagai pengembangan dari Eclipse, Android Studio mempunyai banyak fitur-fitur baru dibandingkan dengan Eclipse IDE. Berbeda dengan Eclipse yang menggunakan Ant, Android Studio menggunakan Gradle sebagai build environment. Fitur-fitur lainnya adalah sebagai berikut :
  • Menggunakan Gradle-based build system yang fleksibel.
  • Bisa mem-build multiple APK .
  • Template support untuk Google Services dan berbagai macam tipe perangkat.
  • Layout editor yang lebih bagus.
  • Built-in support untuk Google Cloud Platform, sehingga mudah untuk integrasi dengan Google Cloud Messaging dan App Engine.
  • Import library langsung dari Maven repository
  • dan masih banyak lagi lainnya
Ketika awal saya berkenalan dengan Android, saya menggunakan Eclipse sebagai IDE untuk membuat aplikasi Android. Jika dibandingkan dengan Android Studio memang dari sisi build lebih baik dibandingkan Eclipse, karena Android Studio menggunakan Gradle. Ditambah lagi berbeda dengan Eclipse, kita tidak perlu lagi dipusingkan dengan dependencies package pada Android Studio. Satu hal tambahan lagi yang membuat Android Studio unggul adalah dukungan layout xml editor secara visual yang jauh lebih baik daripada Eclipse. Walaupun begitu, Android Studio saat ini masih dalam tahap beta dan belum mempunyai dukungan untuk NDK/Native Development Kit.
Android Studio Sebagai Code Editor Cerdas
Inti dari Android Studio adalah editor kode cerdas mampu code completion dengan cerdas, refactoring, dan analisis code. Editor yang baik membantu Anda menjadi pengembang aplikasi Android lebih produktif.

Tersedia template dan bisa integrasi GitHub
New project wizards membuatnya lebih mudah dari sebelumnya untuk memulai sebuah prjectk baru.
Memulai project menggunakan kode template untuk pola seperti navigasi laci dan melihat halaman, dan bahkan mengimpor contoh kode Google dari GitHub.

Multi-screen app development
Membangun aplikasi untuk ponsel Android, tablet, An
dan Google Glass.
Dengan Project Android View baru dan modul dukungan di Android Studio, lebih mudah untuk mengelola project aplikasi dan sumber daya.

Virtual devices for all shapes and sizes
Android Studio hadir pradikonfigurasi dengan emulator gambar yang optimal.
Diperbarui dan efisien Virtual Device Manager memberikan profil perangkat yang telah ditetapkan untuk perangkat Android umum.
Android builds evolved, with Gradle
Membuat beberapa APK untuk aplikasi Android Anda dengan fitur yang berbeda menggunakan project yang sama.
Mengelola aplikasi dependensi dengan Maven.
Membangun APK dari Android Studio atau command line.

System Requirements Android Studio

Windows

  • Microsoft® Windows® 10/8/7/Vista (32 or 64-bit)
  • 2 GB RAM minimum, 4 GB RAM recommended
  • 400 MB hard disk space
  • At least 1 GB for Android SDK, emulator system images, and caches
  • 1280 x 800 minimum screen resolution
  • Java Development Kit (JDK) 7
  • Optional for accelerated emulator: Intel® processor with support for Intel® VT-x, Intel® EM64T (Intel® 64), and Execute Disable (XD) Bit functionality

Mac OS X

  • Mac® OS X® 10.8.5 or higher, up to 10.9 (Mavericks)
  • 2 GB RAM minimum, 4 GB RAM recommended
  • 400 MB hard disk space
  • At least 1 GB for Android SDK, emulator system images, and caches
  • 1280 x 800 minimum screen resolution
  • Java Runtime Environment (JRE) 6
  • Java Development Kit (JDK) 7
  • Optional for accelerated emulator: Intel® processor with support for Intel® VT-x, Intel® EM64T (Intel® 64), and Execute Disable (XD) Bit functionality
On Mac OS, run Android Studio with Java Runtime Environment (JRE) 6 for optimized font rendering. You can then configure your project to use Java Development Kit (JDK) 6 or JDK 7.

Linux

  • GNOME or KDE desktop
  • GNU C Library (glibc) 2.15 or later
  • 2 GB RAM minimum, 4 GB RAM recommended
  • 400 MB hard disk space
  • At least 1 GB for Android SDK, emulator system images, and caches
  • 1280 x 800 minimum screen resolution
  • Oracle® Java Development Kit (JDK) 7
Tested on Ubuntu® 14.04, Trusty Tahr (64-bit distribution capable of running 32-bit applications).

Tutorial membuat aplikasi Android

Android Studio Hello World

Oke, pertama-tama, pastikan semuanya sudah terinstall. Kemudian jalankan Android Studio .exe. Pada menu bar klik File > New Project. Seperti gambar di bawah :

Create New Project Android Studio
Ada yang perlu kalian ketahui, Project  pada Android Studio itu sama dengan Workspace pada Eclipse. Sedangkan Module pada Android Studio itu sama seperti Project pada Eclipse. Yang berarti satu project pada Android Studio bisa berisi banyak module, seperti satu workspace pada Eclipse bisa berisi banyak project.

Setelah itu isikan nama project, dan nama domain yang nantinya akan diconvert menjadi nama package. Kalian juga bisa memilih folder lokasi untuk menyimpan project ini. Isikan saja seperti gambar di bawah :

Add project name Android Studio
Setelah itu, klik Next
Di halaman selanjutnya, kalian akan disuruh memilih minimum SDK yang akan digunakan, pilih saja SDK Ice Cream Sandwich (Android 4.0.3) karena SDK Gingerbread sekarang sudah hampir tidak ada yang memakai. Kesediaan jenis SDK yang muncul di list sesuai dengan SDK apa saja yang telah kalian download. Pada Android Studio juga akan otomatis ditampilkan persentase devices yang support dengan SDK yang kalian pilih, contoh di bawah SDK ICS support hampir 88% devices Android yang ada.

Pilih minimum SDK Android Studio
Klik Next
Langkah berikutnya, kita akan memilih jenis Activity yang akan ditampilkan pada aplikasi Android buatan kita. Android Studio menyediakan banyak jenis template untuk tiap-tiap Activity, seperti MapActivity, FragmentActivity, FullScreen, dan lain sebagainya. Untuk keperluan tutorial ini kita pilih saja BlankActivity. Kemudian klik Next.

BlankActivity Android Studio
Tahap ke tujuh adalah memberi nama untuk Activity Android kalian, kalian hanya perlu mengisi kolom “Activity Name”, dari situ otomatis Android Studio akan meng-generate nama untuk layout dan lain sebagainya :

Activity Name Android Studio
Jika sudah, klik Finish.
Setelah tahap-tahap di atas selesai dijalankan, maka kalian akan masuk ke halaman utama Android Studio seperti gambar di bawah :


Android Studio Main Page
Pada gambar di atas akan terlihat layout dari aplikasi yang sedang kita buat langsung muncul di bagian tengah. Sedangkan pada bagian kiri adalah struktur project dari aplikasi Android yang sedang kita buat. Pada Android Studio, struktur aplikasi akan dibagi menjadi beberapa elemen seperti di bawah :


Android Studio app structure
Pada gambar di samping, bisa dilihat struktur aplikasi Android tersebut mempunyai root di folder app, app itu sebenarnya adalah nama module dari aplikasi HelloWorld yang kita buat.

Bisa dilihat juga aplikasi Android di Android Studio mempunyai 3 folder utama, yaitu manifest, java, dan res. Tidak jauh berbeda dengan struktur pada Eclipse. Untuk penjelasannya sebagai berikut :

manifest : berisi file AndroidManifest.xml
java : berisi source code aplikasi Android yang kita buat dalam bentuk file .java. Perlu diketahui ada dua folder androidTest dan main, source code yang kita pakai berada pada folder main, bukan di androidTest.
res : kemudian folder res berisi file-file resource, seperti layout, drawable, dan sebagainya. Untuk file layout dan kebanyakan resource lain, Android menggunakan file .xml. Untuk resource drawable bisa berupa gambar (PNG/JPEG) bisa juga berupa file xml.
Sebenarnya ada folder lainnya, seperti assets, libs dan sebagainya. Namun karena folder tersebut tidak digunakan dalam project ini, maka folder-folder itu tidak ditampilkan.
Menjalankan Aplikasi


Run app
Jika sudah, maka kita bisa menjalankan aplikasi yang telah kita buat. Untuk menjalankan aplikasi cukup dengan menekan Shift + F10, atau dengan mengklik tombol panah hijau pada toolbar bagian atas Android Studio, dengan terlebih dahulu memilih nama module yang ingin dijalankan.

Ketika kita klik tombol hijau tersebut, tunggu beberapa saat maka akan muncul tampilan aplikasi Android yang kita buat pada devices kita :


Android Studio Hello World
Oke, selamat! Ka

CARA MEMBUAT BLOG

halo teman-teman disini saya akan menulis tentang cara membuat blog,berikut caranya
Buka halaman web Blogger.com, Anda akan menemukan halaman dengan tampilan seperti gambar di bawah ini. Jika Anda sudah memiliki akun Google, silahkan langsung login dengan memasukkan alamat email dan kata sandi di kotak yang sudah disediakan. Jika belum, silahkan klik Create an Account terlebih dahulu.Isi data dan informasi yang diminta lalu klik tombol Next Step, lakukan konfirmasi sesuai yang diminta, verifikasi biasanya meminta nomor ponsel Anda, ikuti saja prosedurnya hingga selesai.
  • Selanjutnya kembali ke blogger.com dan login dengan akun yang baru saja Anda buat.
  • Saat berhasil masuk ke blogger.com temukan menu Blog Baru dan klik. Langkah ini sudah memasuki tahap pembuatan blog.
Isi judul dengan judul apapun sesuai dengan konsep blog yang ingin Anda buat, kemudian masukkan alamat blog yang nantinya menjadi tujuan para pengunjung. Pilihlah nama yang mudah diingat dan semenarik mungkin. Lalu pilih template yang tersedia di dalam kolom tersebut, dan tutup dengan mengklik Buat Blog!Selesai! Blog Anda sudah berhasil dibuat, klik judul blog Anda untuk mengakses dashboard secara terpisah.Sekarang blog baru Anda perlu sebuah artikel, bisa apa saja, mungkin satu dua patah kata untuk menyambut pengunjung yang datang ke blog pertama Anda. Caranya klik tombol Entri baru.
  • Di halaman ini Anda bisa mengisi blog dengan konten apapun selama dalam aturan yang sudah ditentukan. Pernah membuat pesan email atau Facebook, hampir sama tetapi di Blogger.com konten Anda akan terbuka dan dapat dibaca oleh jutaan orang di seluruh dunia, jadi pastikan konten atau artikel yang Anda tulis bermanfaat bagi pengunjung.
  • Buat artikel yang menarik, Anda bisa juga menambahkan gambar di dalam artikel agar lebih hidup. Coba perhatikan sejumlah menu di atas kotak artikel di halaman tersebut, saya yakin Anda dapat memahami dengan mudah apa kegunaan dari setiap tombol tersebut. Practices makes perfect! Jadi, silahkan menjejalah dengan menghabiskan waktu beberapa lama di dashboardblog Anda agar lebih cepat paham.
Jika sudah selesai klik tombol Publikasikan dan Anda akan dihantarkan ke halaman daftar konten seperti ini. Untuk melihat hasil tulisan Anda, klik Lihat blog.

Selasa, 28 Agustus 2018

CONTOH SOAL VISUAL BASIC





Inilah listing program berdasarkan komponen yang digunakan:
  • Combobox1:
Private Sub ComboBox1_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles ComboBox1.SelectedIndexChanged
Select Case ComboBox1.Text
Case “Nasi Uduk”
Label2.Text = “Rp. 3500”
hrgmakanan = 3500
Case “Bakso”
Label2.Text = “Rp. 6000”
hrgmakanan = 6000
Case “Mie Ayam”
Label2.Text = “Rp. 7000”
hrgmakanan = 7000
End Select
End Sub
  • variabel di Form1:
Public Class Form1
Public hrgmakanan, hrgminuman As Integer
  • Combobox2:
Private Sub ComboBox2_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles ComboBox2.SelectedIndexChanged
Select Case ComboBox2.Text
Case “Es Jeruk”
Label4.Text = “Rp. 3000”
hrgminuman = 3000
Case “Jus Alpukat”
Label4.Text = “Rp. 7000”
hrgminuman = 7000
Case “Teh Manis”
Label4.Text = “Rp. 4000”
hrgminuman = 4000
End Select
End Sub

  • Sub-routine Public:
Public Sub New()
‘ This call is required by the designer. InitializeComponent()
ComboBox2.Visible = False
Label3.Visible = False
‘ Add any initialization after the InitializeComponent() call.
End Sub
  • Checkbox1:
Private Sub CheckBox1_CheckedChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles CheckBox1.CheckedChanged
If CheckBox1.Enabled = False Then
ComboBox2.Visible = False
End If
If CheckBox1.Enabled = True Then
ComboBox2.Visible = True
Label3.Visible = True
End If
End Sub
  • Button1:
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click
Dim porsimkn, porsimnm, jumlah As Integer
porsimkn = TextBox1.Text
porsimnm = TextBox2.Text
jumlah = (hrgmakanan * porsimkn) + (hrgminuman * porsimnm)
Label7.Text = “Rp. ” & jumlah.ToString
End Sub

relasi database my sql

  oke kali ini saya akan membuat artikel tentang Membangun Relasi Database 20-02-2019 Relational database merupakan model database y...